Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Berlandaskan Filsafat Pendidikan Menurut Johann Heinrich Pestalozzi
Disusun oleh Damayani,M
Pendidikan Anak Usia Dini
merupakan pendidikan yang sangat mendasar untuk Anak Usia Dini dari sejak lahir
sampai dengan umur 6 tahun yang disebut juga dengan istilah Golden Age ( Usia
emas). Pertumbuhan
dan perkembangan anak pada masa ini sangat
penting karena sebagai pondasi utama anak untuk menghadapi kehidupan
selanjutnya.
Pada usia ini anak mudah menerima stimulasi
dari luar baik dari lingkngan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Oleh karena
itu sebagai orang tua maupun pendidik
harus mengetahui masa – masa emas ini. Tidak heran para ahli pendidikan
menganggap penting pendidikan anak usia dini sejak berabad – abad lalu. Banyak
para ahli mengemukakan pendapat mereka melalui pemikiran – pemikiran dan
penelitian tentang perkembangan anak usia dini dan bagaimana mereka belajar dan
menyerap stimulasi – stimulasi dari luar.
Pentingnya pendidikan anak usia dini
tertuang dalam Permendikbud No. 137 Tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak
Usia Dini yang menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini sesuai dengan
standar nasional paud dalam pengelolaan
maupun perencanaan pendidikan. Pembelajaran yang diberikan haruslah sesuai
dengan standar tingkat pencapaian perkembangan anak sesuai dengan usianya,
sehingga perkembangan anak dapat dicapai secara optimal.
Biografi Johann Heinrich Pestalozzi
Johann Heinrich Pestalozzi lahir di
Zurich 12 Januari 1746 dan meninggal di Burg 17 Februari 1827 adalah tokoh yang
mempunyai pengaruh yang cukuo besar dalam dunia pendidikan. Ia mempelopori
sistem pendidikan (pedagogue) baru di Swiss dan dikenal sebagai tokoh pendidiri
Sekolah Dasar Modern.
Ayahnya dalah seorang dokter yang
meninggal pada saat Pestalozzi berusia 6 tahun dan sejak itu diasuh oleh
ibunya. Pestalozzi merupakan anak yang tidak begitu tertarik dengan tugas –
tugas belajar yang menggunakan metode menghafal, tetap dia lebih tertarik
dengan tugas tugas yang menggunakan daya imajinasi. Kelainan sifatnya ini
dipengaruhi oleh masa kanak – kanak keadaan tubuhnya sangat lemah sehingga
menyebabkan dia sering sakit – sakitan. Hal ini menyebabkan Pestalozzi tidak
dapat bergaul dengan teman laki – laki sebayanya. Selain itu fakta bahwa tidak
ada sosok laki - laki yang berperan dalam keluarga, membuat Pestalozzi lebih
merasa aman bersama ibunya dan hidup dalam dunia khayalan. Pestalozzi tampak
memiliki sifat yang berbeda dengan teman sebayanya, sehingga dia dijuluki
“Heinrich Bodoh dari Kota Aneh.”
Pestalozzi mengikuti jejak kakeknya
yang menjadi pendeta protestan. Dia prihatin melihat masyarakat didesa yang
miskin, tertindas dan menderita yang dilakukan oleh penguasa saat itu dan ingin
menolong mereka memperoleh pendidikan. Atas dorongan dari kakeknya ia masuk
perguruan tinggi. Inilah yang mengilhami Pestalozzi lebih mengedepankan tujuan
dari pada pendidikan. Cinta kasih dan perhatiannya inilah yang menyebabkan
Pestalozzi disebut sebagai Bapak Sekolah Rakyat atau pendidikan rakyat.
Pendidikan dan
Karir J.H Pestalozzi
J.H Pestalozzi memulai pendidikannya
dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah dan kemudian memasuki Collegium Carollinum
adalah sekolah lanjutan yang didirikan pada abad ke 8 kemudian dibangkitkan
kembali pada abad ke 17 oleh seorang tokoh pembaharu agama liberal dan Sarjana
Klasik Ulrich Zwingli sebagai sekolah Huamanist.
Di akademi Pestalozzi belajar Bahasa
dan Sastra Yunani, Sejarah, Retorika serta Filsafat dibawah bimbingan profesor
yang berpikiran progresif beliau terus mendukung idealisme dan minat Pestalozzi
terhadap reformasi sosial. Pestalozzi tertarik pada gaya penulisan dan
pemikiran pengarang klasik bahkan dia menerjemahkan karangan bermutu tinggi
milik Demosthenes.
Dia membaca
karya – karya Rosseau dan menulis essay tentang politik dan masalah – masalah
sosial. Berkat tulisannya beliau dijuluki seorang radikal oleh penguasa
pemerintahan konservatif.
Tulisan Rosseau yang melukiskan
pengacara sebagai pemungut bayaran membuat Pestalozzi menghentikan karirnya
dalam bidang hukum dan memutuskan menjadi petani. Selama satu tahun mendapatkan
pelatihan mengenai pertanian di Canton
Of Berne Swiss bagian barat. Tahun 1768 dia mampu membeli tanah dan melakukan
percobaan pengolahan tanah dengan metode yang telah dikembangkan. pada tahun
1774 pengolahan keuangan pertanian mengalami kegagalan sehingga pertanian
dengan nama Neuhoff( New Farm) ini diganti menjadi sekolah dasar untuk
anak – anak terlantar dari petani – petani miskin.
Pada awalnya sekolah ini hanya
memiliki murid sebanyak 20 orang kemudian bertambah menjadi 50 orang siswa.
Pola belajar yang diterapkan merupakan perpaduan antara berkebun, memasak,
menjahit, dan kelompok diskusi dengan belajar Three Rs (menulis, membaca dan
berhitung) juga kajian injil.
Pada tahun 1780 sekolah ini ditutup
karena kekurangan dana padahal anak – anak telah mencapai kemajuan dan
kesejahteraan yang meliputi cukup makanan, pakaian, pengetahuan keterampilan
kesehatan dan karakter yang terus berkembang. Untuk menopang hidupnya
Pestalozzi menjadikan menulis sebagai karir dan pada tahun 1780 ia menulis
artikel pada sebuah jurnal The Evening Hours Of A Hermit yang berisi tentang prinsip – prinsip
pandangan pedagogik dalam bentuk dalam bentuk aporisma.
Tujuan
Pendidikan
Tujuan pendidikan Pestalozzi adalah mengangkat
derajat status sosial umat manusia dengan mengembangkan semua aspek
individualnya, yaitu ; otak, tangan dan hati. Pendidikannya bersifat
kontinyu, wajar dan spontan. Pestalozzi meletakkan dasar pendidikan pra sekolah
kearah perkembangan sikap dan perilaku, pengetahuann kreativitas dan daya cipta
tinggi yang dibutuhkan pada anak usia dini dalam menyesuaikan linkungan dan
untuk pertumbuhan serta perkembngannya. Pendidikan pra sekolah tersebut dapat
mengantisipasi masa emas anak (1 – 6 Tahun) yang membutuhkan stimulasi dan
rangsangan yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak sesuai dengan
usianya dan tema yang dibuat sesuai dengan perkembangan jaman.
Dasar
Pendidikan Teologis
Dalam pendidikan teologisnya Pestalozzi berpandangan bahwa
untuk menentukan sebuah metode pendidikan yang baik meliputi beberapa hal
berikut ini :
1. Kepercayaan
kepada Allah (dalam memahami ini, Pestalozzi memberikan penggambaran bahwa
manusia perlu bersandar kepada Allah sebagai pencipta dan awal dari segala
pengetahuan)
2. Alam sebagai
pedoman (lebih kepada penalaran kita dalam menyesuaikan proses belajar kita
kepada irama alami).
3. Yesus dalam
pelayanan kepada sesama dilihat sebagai contoh ideal.
4. Manusia memiliki
jati diri dan tugas selama hidup di dunia, yang dibagi 5 point :
a. Sebagai makhluk
yang memiliki kepercayaan dimana di dalamnya memiliki pengalaman beriman secara
pribadi.
b. Memiliki sifat – sifat alamiah.
c. Makhluk sosial.
d. Bermoral.
e. Memiliki sifat
ilahi.
Peran Pengajar
Dalam pendidikan peran seorang
pengajar sangatlah penting karena dari seorang pengajarlah anak akan belajar
berbagai pengetahuan yang akan sangat berguna pada kehidupannya kelak. Untuk
itu Pestalozzi mengamati tugas dari seorang pengajar antara lain :
1. Memberikan
pengetahuan baru jika peserta didik sudah memahami pengetahuan yang telah
diberikan sebelumnya.
2. Memberikan tugas
belajar dalam ruang lingkup yang terbatas dan terarah agar peserta didik dapat
fokus.
3. Memanfaatkan
panca indera yang dimiliki peserta didik dalam proses belajar mengajar.
4. Mengelompokkan
dan menggunakan 3 point penting dalam mengajar yaitu : jumlah, bentuk dan
bahasa.
5. Mengembangkan
nalar berpikir peserta didik dalam menerima sebuah pengetahuan.
6. Melalui
pengembangan nalar peserta didik dituntut untuk memupuk perasaan dan
penghargaan terhadap alam sekitarnya.
7. Menempatkan
pengalaman jasmani dan akal dalam pengalaman moral dan rohani.
Peran Orang
Tua
Orang tua adalah pengajar utama dan
pertama yang berperan penting dalam pendidikan anak usia dini. Bagi Pestalozzi,
orang tua haruslah berperan dalam menanamkan iman dalam diri peserta
didik melalui kasih sayang yang diberikan di rumah. Orang tua dapat
memberikan sebuah contoh yang nyata dalam perilaku mereka kepada peserta didik
yang dapat memberikan gambaran kasih sayang kepada manusia. Melalui pengalaman
– pengalaman tersebut diharapkan proses pembelajaran bukanlah proses
pembelajaran yang sudah ada dan baku, akan tetapi Pestalozzi memulai nya dengan
pengalaman – pengalaman dan kemudian berefleksi atas semua pengalaman –
pengalaman itu.
Metode
Pestalozzi merumuskan pengalaman
sebagai dasar kurikulum yang mempunyai 3 point penting yaitu : Intelektual,
Fisik dan Moral dengan memanfaatkan panca indera dalam proses belajar mengajar.
Pestalozzi berharap agar peserta didiknya dapat merasakan pendidikan tanpa
memandang status sosial agar pendidikan dapat dirasakan oleh semua golongan
masyarakat.
Dasar metodenya adalah :
1. Impression
(Pengamatan).
2. Ekspresi dalam
bentuk bahasa, benda – benda, bilangan dan moral.
3. Asas Dikdatik
(asas keberupaan). Semua yang akan diajarkan kepada anak harus terlebih dahulu
dipergakan atau diperlihatkan kepada
anak. Sifat pendidikan Pestalozzi adalah klasikal dan peragaan.
Pendidikan
Menurut Pestalozzi Secara Umum
Pemikiran Pestalozzi yang tidak kalah
penting yaitu Learning By Doing belajar sambil melakukan. Sebagai
pengajar harus bisa melakukan metode learning by doing yang berarti pendidikan tidak
harus berpusat pada guru tapi sebaliknya pendidikan haruslah berpusat pada anak
(student center). Dengan belajar aktif anak akan dapat lebih mengeksplorasi,
mencoba, mengobservasi, melakukan sendiri kegiatan sehari – hari barulah anak
belajar yang sebenarya.
Dalam bukunya “Emile” ia sangat
terkesan dengan “back to nature”. Ia mengintegrasikan kehidupan rumah,
pendidikan vokasional (kejuruan) dan pendidikan baca tulis. Pestalozzi yakin
segala bentuk pendidikan adalah melalui pana indera dan pengalaman serta
potensi yang dikembangkan. Belajar yang terbaik adalah mengenal beberapa konsep
dengan panca indera. Ibu adalah seorang pahlawan dalam dunia pendidikan, yang
dilakukan sejak awal kehidupan anak.
DAFTAR
PUSTAKA:
Wikipedia.2017.Johann
Heinrich Pestalozi.sumber:https://id.wikipedia.org/wiki/JohanHeinrichPestalozzi.Diambil tanggal 23 September 2017.
Aniqiyah,Luluk.2012.Pendidikan
Anak Usia Dini Menurut J.H Pestalozzi.sumber:http://aniqiyah09luluk.blogspot.co.id/2012/12/pendidikan-anak-usia-dini-menurut-jh.html.Diambil tanggal 23 September 2017.
Himpaudi.2013.Materi
Diklat Tingkat Dasar Bagi PTK PAUD.
Sujiono,Yuliani
Nurani.2009.Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta:PT.Indeks.Permata
Puri Media.
Permendikbud
RI Nomor 137.2014.Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
filsafat pendidikan
BalasHapusEducation playmats check this https://youtu.be/2Ge5gL6h7fU
BalasHapusEducation playmats check this https://youtu.be/2Ge5gL6h7fU
BalasHapus